PERANCANGAN BASIS DATA

Basis Data | Perancangan Basis Data | Budayakan Berbagi

NORMALISASI DATA

Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus dan menampilkan) data. Dalam merancang basis data, kita dapat melakukannya dengan :
  1. Menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui, atau dengan
  2. Langsung membuat model Entity-Relationship.
Perancangan basis data seringkali diasosiasikan dengan pembuatan model Entity-Relationship (model E_R), dimana kelompok-kelompok data tersebut diwujudkan dalam bentuk diagram. Hal itu tidak salah, karena model memang merupakan representasi nyata dari sebuah perancangan.

Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data (database desaigner) bertitik tolak dari situasi yang nyata. Ia telah memiliki item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel-tabel relasional. Demikian juga dengan sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item-item data tersebut. Sementara pendekatan kedua, dengan langsung membuat model data lebih tepat dilakukan jika yang telah diketahui baru prinsip-prinsip sistem secara keseluruhan. Cukup sering terjadi, kedua pendekatan ini dilakukan bersama-sama, berganti-ganti. Dari fakta yang telah kita miliki, kita lakukan normalisasi. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi itu kita wujudkan dalam sebuah model data.

Dalam uraian mengenai normalisasi basis data, kita akan banyak menggunakan istilah-istilah baru seperti Atribut, Key, Domain dan Ketergantungan Fungsional. Karena itu, sebelum masuk lebih jauh ke pembahasan tersebut, istilah-istilah tersebut akan dijelaskan lebih dahulu.
  1. Atribut Tabel (Table Attribute)
  2. Domain dan Tipe data
  3. Ketertangungan Fungsional (Functional Dependency)
  4. Normalisasi dengan Ketergantungan Fungsional

Sekian dan semoga Bermanfaat ...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »