Model Basis Data Relasional sering pula disebut sebagai Model Relasional atau Basis Data Relasional. Model basis data ini diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd. Model basis data menunjukkan suatu mekanisme yang digunakan untuk mengorganisasi data secara fisik dalam disk yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang kita tinjau.
Hingga saat ini, model basis data yang paling banyak diterapkan adalah Model Basis Data Relasional. Tentu saja ada model-model basis data yang lain, seperti Model Basis Data hirarki dan model basis data jaringan (network), yang tidak akan dijeaskan lebih jauh mengingat kurangnya implementasinya dalam dunia nyata.
Kemudahan dalam penerapan dan kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan basis data yang ada di dunia nyata (real world) merupakan alasan mengapa model ini lebih popular untuk diterapkan. Kemudahan merupakan sesuatu yang sangat penting, karena disamping aspek pemodelan yang harus digunakan, masih banyak aspek lain dalam lingkup pengelolaan basis data yang juga menuntut perhatian yang serius dari siapa saja yang berkecimpung dalam kegiatan itu.
Materi dari basis data relasional terbagi atas 5 yaitu :
DEFINISI BASIS DATA RELASIONAL
Pada model relasional, basis data akan ‘disebar’ (dipilah-pilah) ke dalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri dari basis data (Row/record) dan kolom (column/field). Disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah, item-item data (satuan data terkecil) ditempatkan.
Untuk menerapkan sebuah basis data (terdiri dari beberapa tabel yang saling berhubungan) maka kita membutuhkan sebuah perangkat lunak (software) yang memang dikhususkan untuk itu. Perangkat lunak ini disebut Sistem pengelola basis data (Database Management System/ DBMS). Beberapa contoh dari DBMS seperti : dBase, MS-Access, Borland-Paradox, Oracle-Database hingga MySQL atau PostgreSQL merupakan DMBS yang diperuntukkan untuk mengelola basis data dalam model relasional. Prinsip penggunaan ke semua software hampir sama, perbedaannya terletak pada tekhnis pemakaian dan kelengkapan fungsi (feature) yang dimiliki masing-masing perangkat lunak.
Agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan nyata, lihatlah contoh pemanfaatan perangkat lunak tersebut.
Sekian dan semoga Bermanfaat ...